SERIES :: My Life With Destiny And Your Baby [Part 3]

Title           : My Life With Destiny And Your Baby [PART 3]

Author      : fanpie hyunzy

Rate          : PG 17

Length      : Chaptered

Genree     : Romance

Facebook : fanpie hyunzy jooyoon

Main Cast

  • Cho kyuhyun
  • Han soojin

Support cast

  • Shin hyemi
  • Lee hyukjae
  • Han jiwoo
  • Han jino

Disclaimer :

This story is MINE ! but cho kyuhyun milik SM dan orang tuanya,han soo jin milik author^^ kekekek

Don’t Bashing because this just fiction, not real

One again,mian ya klo part sebelumnya typo berserakan dimana2

Untuk part ini aku udah edit ulang para mis typo, klo masih di temukan typo mohon maaf ya karna mungkin mata saya yang kurang jeli^^

 

Di larang keras COPAS

 

Ok !ga banyak cincong let’s cekidot

—————————————————–Happy Reading———————————————————–

 

Author POV

Jino membawa jiwoo yang tengah di liputi amarah itu ke kamar soojin, jino tidak sanggup menjelaskan lebih banyak lagi ia ingin hyung nya itu melihatnya sendiri. Rupanya setelah kepergian soojin tadi jino masuk ke kamar noona nya itu, ia mengobrak-abrik kamar tersebut guna menemukan benda yang menjadi biang masalah yang saat ini terjadi. Ternyata soojin meletakkan benda itu di laci lemari kecil samping ranjang tidurnya dan jino menemukannya. Pelan tapi pasti jino membuka laci tersebut kembali di hadapan hyungnya setelah berhasil membukanya ia mundur selangkah mempersilahkan hyungnya untuk melihat benda itu karna ia tak berani menyentuh nya

“hyung,lihat lah disana” suruh jino kepada jiwoo

Jiwoo mengambil benda kecil itu,wajahnya memerah menahan amarah yang datang mengebu-gebu saat itu juga. Dadanya naik turun memperhatikan benda yang di pegangnya itu. Dengan cepat pandangan jiwoo beralih pada jino

“ulah siapa ini” ucapnya dengan nada tenang namun jelas sekali tersirat kemarahan di tiap kata yang di lontarkannya. Adik lelakinya itu menggeleng pertanda ia tak tahu

“siapa teman pria yang akhir-akhir ini dekat dengannya?” tanya jiwoo lagi seolah mengintrogasi seorang saksi mata,namu sayangnya jino tidak tau menau akan hal ini

“mollaseo hyung” jawab jino. jiwoo tak tahu lagi bagaimana cara mengetahui siapa yang melakukan itu pada adik perempuan satu-satunya itu. Ia berteriak frustasi sebagai anak tertua ialah yang saat ini bertanggung jawab dengan keluarganya, mengingat ayahnya yang telah lanjut usia dan ia merasa telah gagal melakukannya. Jino berpikir keras mencari cara agar dapat membantu hyung nya. Sesuatu melintas di otak jino,benar ia ingat sesuatu

 

“tapi aku menemukan barang milik orang lain di sini” seru jino yang langsung di tanggapi cepat oleh jiwoo. Itu seolah menjadi titik terang bagi jiwoo .

“eoddie?” seru jiwoo

Jino berjalan ke sudut kamar tersebut tepatnya di sisi lemari pakaian soojin yang menghadap ke pintu kamar mandi sehingga tempat tersebut sedikit tersembunyi. Kemudian jino berjalan ke arah jiwoo setelah berhasil mengambil barang yang di maksudnya. Pria yang baru pulang dari LN itu pun mengerinyitkan dahinya ketika di lihatnya jino menenteng sebuah tas ransel hitam

“saat noona tidak di rumah aku memeriksa seluruh kamar ini dan menemukan tas ini tapi aku tidak berani membongkar nya” terang jino sembari menyerahkan tas itu pada hyung nya

Dengan gerakan cepat jiwoo menarik tas itu dan menggeledah isi dalamnya. Isinya adalah beberapa lembar kertas dan buku lalu sebuah dompet dan ponsel. Jiwoo langsung membuka dompet tersebut, ia tak mempedulikan isi dalamnya yang ia cari sekarang ini adalah kartu identitas si pemilik dompet, beberapa lipatan kertas, kartu ATM dan kartu-kartu lainnya di biarkan begitu saja terjatuh di lantai oleh jiwoo hingga ia menemukan sebuah kartu identitas yang tak lain adalah sebuah kertu pelajar. Jino mendekatkan dirinya untuk melihat apa yang di lihat hyung nya itu

“Cho Kyuhyun” desis jiwoo membaca nama di kartu pelajar tersebut

 

@incheon internasional airport

Seorang yeoja muda berperawakan tinggi dan senyum lembutnya duduk di kursi ke berangkatan menuju paris. Ia terus tersenyum guna meyakinkan dirinya bahwa ini adalah pilihan yang terbaik, ia sengaja menyuruh ibunya untuk tidak menungguinya ia tak ingin menjadi goyah bila melihat air mata ibunya nanti saat akan meninggalkan korea. Dirinya terlihat begitu tegar, dari banyaknya orang yang juga akan berangkat menuju negara yang sama dengannya,hanya ia sendiri yang tak di tunggui oleh anggota keluarganya . pemberitahuan mulai terdengar dari pusat suara bahwa pesawat dengan negara tujuan paris akan segera datang dan inilah saatnya ia pergi. Hyemi berdiri ia menarik kopernya sebelum sampai di tempat pemeriksaan barang ia membalikkan badannya sejenak

“kyuhyun-ah kau harus menunggu ku” gumamnya yang di sertai senyum kecil,sedetik kemudian ia menyerahkan tasnya di bagian pemeriksaan

 

=>back to the car

Kyuhyun memacu laju mobilnya sekencang mungkin untuk melampiaskan semua yang menyesak di hatinya. Situasi ini benar-benar kacau untuknya bahkan untuk menghentikan yeojachingu nya saja pergi tidak dapat di lakukannya karna bagaimana mungkin ia menelantarkan gadis yang ada di sampingnya itu,gadis yang hidupnya telah di buat hancur oleh dirinya. Selang beberapa menit kyuhyun memberhentikan mobilnya di depan rumah soojin. Gadis itu turun tanpa menghiraukan kyuhyun yang mengikutinya dari belakang,merasa diikuti soojin membalikkan badannya dan menatap kyuhyun tak suka

“kenapa kau ikut turun?” tanya soojin dingin

“aku ingin mengambil barang ku yang tertinggal” sahut kyuhyun

Gadis itu mencoba mengingat sesaat dan ya dia ingat bahwa memang ada barang kyuhyun yang tertinggal di kamarnya. Ia tak berkata apapun pada kyuhyun, namun kyuhyun terus mengikuti gadis itu masuk ke rumahnya. Soojin berusaha bersikap sebiasa mungkin seolah tidak ada yang terjadi, ia memberi salam namun tak seorang pun menyahutinya dari dalam. Kyuhyun bersandar di pintu kedua tangannya masuk ke dalam saku celananya. Gadis itu pun akhirnya masuk ke dalam rumah dengan tetap di ikuti kyuhyun dari belakang. Betapa terkejutnya soojin menemukan ayahnya duduk di kursi goyang sambil menangis seorang diri

“appa! Gwaenchana? “ tanya soojin khawatir, ia bersimpuh untuk melihat wajah ayah nya lebih jelas sembari mengguncang pelan kedua lengan ayahnya

PLAKK

sebuah tamparan melayang di pipi soojin, kepalanya terhuyung ke samping karna kerasnya tamparan yang di dapatnya. Kyuhyun namja itu badannya sedikit tergerak  ketika soojin di tampar tadi seolah ingin menolong soojin namun ia mengurungkan niatnya karna belum tau duduk permasalahan mengapa gadis itu mendapat tamparan dari ayahnya sendiri. Soojin memegangi pipi kirinya

 

“aa a appa” rintih soojin ia masih belum tahu bahwa ayahnya sudah mengetahui semuanya

“dasar anak tidak tau diri” gumam ayahnya

soojin membelalakkan matanya mendengar ayahnya mengatainya seperti itu. Baginya kata itu lebih menyakitkan di banding tamparan yang di dapatkannya tadi

“apa yang appa bicarakan” tanya soojin takut-takut, sesekali ia melirik ke ayahnya itu karna ia tidak berani menatap secara langsung

BRAKKK

Kali ini terdengar suara pintu yang di banding keras, belum sempat soojin mendapatkan jawaban dari sang ayah,dari dalam kamarnya muncul oppa nya han jiwoo di iringi adiknya jino. dari cara jiwoo menatap adiknya, semua orang tahu bahwa itu adalah tatapan kemurkaan dan siapapun tidak akan berani menantangnya. Mata kyuhyun tak lepas dari tangan jiwoo yang menggenggam sebuah benda yang rasanya tak asing baginya sedetik kemudian kyuhyun sadar bahwa benda itu adalah dompet miliknya. Sekarang ia mengerti masalah yang terjadi di rumah ini. Dengan tidak sabaran jiwoo menghampiri soojin

“jadi ini yang kau lakukan selama aku tidak di sini” bentak jiwoo tanpa basa-basi sembari memperlihatkan tes kehamilan milik soojin. Soojin memalingkan wajahnya nya,membantah pun tidak akan berguna

“mianhae” jawab soojin

kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan melihat benda yang di sodorkan oleh jiwoo,berarti gadis ini tidak berbohong ia memang tengah mengandung darah dagingnya, pikir kyuhyun.

“siapa yang melakukannya !” tanya oppanya itu emosi

Gadis itu tak merespon, bagaimana ia akan menjawabnya sementara orangnya sendiri berada di sampingnya saat ini. Ia tak ingin terjadi perkelahian di sini namun apa dayanya semua nya sudah kepalang terungkap. Kyuhyun melirik pada gadis itu,ia merasa kasihan melihat soojin yang begitu tertekan. Jika soojin memilih mengaku siapa yang menghamilinya kyuhyun sudah mempersiapkan dirinya  menerima konsekuensinya itulah pikir namja ini dalam hati. Meskipun ia tidak mencintai gadis yang tertunduk di sampingnya itu tapi tetap saja ia tidak bisa membiarkan seorang wanita tersakiti apalagi itu karna ulahnya.

 

“apakah pria yang di samping mu itu ?” kini ji woo mengalihkan pandangan menusuknya pada kyuhyun,ia mendelik takam

“ o o oppa” seru soojin hendak membantah,namun langsung di tepis oleh oppa nya itu dengan memperlihatkan dompet kyuhyun yang ada padanya. Soojin tidak bisa berkata apa-apa lagi, soojin melihat ke arah jino sebentar,jino yang tahu isi pikiran noonanya hanya menunduk pasrah di samping ayahnya

“ku tanya sekali lagi APAKAH DIA YANG MELAKUKANNYA ??” bentak jiwoo kesetanan ia kehilangan kesabaran

kyuhyun mengepalkan tangannya menyaksikan kejadian ini, ia juga tak mengerti kenapa soojin tidak mengaku saja toh jika terus mengelak dirinya lah yang akan semakin tertekan dan membuat rasa bersalah kyuhyun makin besar. Air mata mengalir di kedua sudut mata soojin,tubuhnya gemetaran ia menatap lantai sambil terus terisak. Jiwoo yang geram melihat itu langsung mendekat pada soojin, saat ini ia benar-benar di kuasai amarahnya,ia kalap dan mengangkat tangannya hendak menampar soojin yang diam membisu itu. Hingga tamparan itu nyaris mengenai pipi soojin kyuhyun dengan sigap menahan tangan jiwoo

“ku mohon jangan sakiti soojin lagi!” ucap kyuhyun

Jiwoo yang memang dari awal sudah memandang kyuhyun tak baik makin memperkuat dugaannya tentang kyuhyun

“benar, aku yang melakukan itu pada soojin” kyuhyun akhirnya mengaku

soojin tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh kyuhyun ia menutup mulut dengan tangannya sendiri saking kagetnya. Ayah soojin yang sedari tadi diam membiarkan putra nya menyelesaikan masalah ini pun mendelik marah pada kyuhyun,jika sekarang ia masih muda dan cukup bertenaga mungkin ia sudah menghajar kyuhyun.

 

“KAU!” geram tuan han tertahan,matanya tak lepas dari kyuhyun

“aku sungguh minta maaf”  ucap kyuhyun pada semua orang yang ada di sana

BUKKKK

Kyuhyun terhuyung hingga jatuh ke lantai, jarinya bergerak menyentuh ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar akibat pukulan jiwoo, kyuhyun tak mengelak sama sekali. Itu pantas ia dapatkan pikirnya dalam hati. Soojin yang tak tega melihat itu langsung membantu kyuhyun berdiri,meskipun perasaan benci terhadap kyuhyun masih kental terasa di ulu hatinya tetap saja ia tak bisa melihat kyuhyun di perlakukan begitu oleh oppanya. bila di ingat-ingat dirinya lah yang telah begitu bodoh karna membawa kyuhyun yang mabuk pulang ke rumahnya dua bulan yang lalu itu. Tuan han ayah soojin pikirannya sangat kalut,ia hanya bisa terduduk sembari memijit-mijit kepalanya yang terasa berdenyut seakan ingin meledak. Amarah jiwoo masih belum mereda ia menarik kerah baju kyuhyun, melihat itu jino mengambil tindakan ia maju untuk menengahi perkelahian itu namun berapa besarkah tenaga seorang anak remaja pria itu, ia tak mampu melepaskan cengkraman tangan jiwoo di kerah baju kyuhyun. Walaupun tak cukup membantu jino terus mencoba menarik hyungnya itu di bantu juga oleh soojin. Sementara  itu kyuhyun ia tidak melawan sama sekali ataupun mencoba sekedar melepaskan diri.

 

“annye…ohh ASTAGA! ada apa ini !!“  teriak sebuah suara di ambang pintu menyaksikan tontonan di hadapannya

Shin ahjuma datang, betapa terkejutnya ia saat ini .sebenarnya ia kemari untuk mengabari bahwa hyemi telah berangkat ke paris untuk berobat,shin ahjuma baru saja mengantar putrinya ke bandara. Semua yang sedang terjadi sontak berhenti karna kehadiran shin ahjuma ya kedatangan shin ahjuma lah yang mampu menghentikan jiwoo, setidaknya ia merasa malu melakukan tindak kekerasan di hadapan orang yang telah di anggapnya sebagai ibunya sendiri itu di tambah lagi sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan tinggi tak sepantasnya ia menyelesaikan masalah dalam keadaan emosi. Seperti benar kata pepatah bahwa di sebuah keluarga sangat membutuhkan sosok ibu, shin ahjuma mengajak untuk membicarakan masalah ini baik-baik. Mereka semua duduk di ruang tengah mencoba mencari jalan terbaik. Pertama shin ahjuma harus tahu duduk permasalahannya, setelah mendengar cerita nya langsung, awalnya shin ahjuma tentu kecewa dengan perbuatan soojin tersebut. Namun marah pun ia juga tak bisa,bila ia ikut marah pada soojin,lalu siapa lagi yang akan membela gadis itu ? bukankah semua yang ada disini sudah marah padanya bahkan hanya dengan melihat wajah soojin saja shin ahjuma bisa tahu bahwa soojin telah di marahi habis-habisan sebelum ia datang kemari. Soojin duduk tertunduk di samping ahjuma shin, ia mengapit lengan shin ahjuma seakan meminta perlindungan bila sewaktu-waktu pertengkaran pecah lagi.

 

“aku akan bertanggung jawab” ujar kyuhyun di tengah suasana tegang itu. Jiwoo tertawa kecil

“bagaimana kau akan bertanggung jawab?” tanya jiwoo sinis

“aku akan menikahi soojin” tantang kyuhyun berani,sedikitpun ia tidak memperlihatkan rasa ketakutannya, raut wajah jiwoo yang masam itu berubah serius. Soojin meremas ujung roknya ia tidak menginginkan ini,ia belum siap menikah di usia muda apalagi dengan orang yg tidak dicintainya. Ia masih ingin sekolah, ia menatap shin ahjuma dengan raut wajah seakan menolak. Shin ahjuma mengerti itu namun ia berpikir memang hanya dengan cara menikah lah satu-satunya cara paling tepat. Lalu ia menepuk-nepuk pelan lengan kiri soojin dengan tangan kanannya

“sudahlah” bisik shin ahjuma pada soojin

“jangan main-main dengan ucapan mu” seru jiwootak percaya, karna ia tak menemukan keraguan dari mata kyuhyun. Awalnya ia memandang remeh keputusan kyuhyun namun setelah melihat kesungguhan  kyuhyun ada sedikit kelegaan di hatinya

“aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku” jawab kyuhyun tegas

“ahjushi,ahjuma,hyung ijinkan aku menikah dengan soojin” ucap kyuhyun yang terdengar sungguh-sungguh .

“terserah kalian,aku pusing” tanggap tuan han selaku kepala keluarga,ia kemudian berjalan ke kamarnya meninggalkan ruangan itu

“demi pertanggungjawaban aku akan mengijinkan” jawab jiwoo akhirnya setuju

tinggal menunggu tanggapan shin ahjuma. Berbeda dengan ayah soojin dan jiwoo shin ahjuma tidak mengambil keputusan semaunya ia melihat reaksi soojin dahulu. Soojin menangis,dalam hati ia ingin menolak tapi mulutnya tak mampu mengucapkan itu karna hanya akan mendapat pertentangan dari jiwoo. Setelah menimang-nimang cukup lama shin ahjuma mengusulkan sesuatu

“bagaimana jika kita periksa terlebih dahulu ke dokter, hasil tes itu tidak selalu benar seratus persen. Jika memang terbukti soojin hamil nantinya maka aku akan setuju untuk menikahkannya dengan mu” ucap ahjuma shin mengarah pada kyuhyun

 

“namun bila ternyata hasil tes itu salah dan soojin negatif hamil maka pertimbangkanlah kembali keputusan kalian ini, pahamilah perasaan adik mu ia begitu tertekan dan kau pasti tahu bahwa adik mu sangat ingin melanjutkan pendidikannya,jangan menghalangi masa depannya, ku harap kau mengerti maksud ku ini dan menemukan solusi yang tepat” sambung shin ahjuma yang di arahkannya langsung pada jiwoo.

Secara tak langsung maksud perkataan shin ahjuma adalah mengubur kejadian ini dalam-dalam dan membiarkan soojin dan kyuhyun melanjutkan kehidupan mereka masing-masing bila soojin tidak terbukti hamil. Dengan kata lain kyuhyun dan soojin tidak perlu menikah jika soojin di nyatakan tidak hamil oleh dokter nantinya dan melupakan masalah ini. Jiwoo menyambut usul ini baik, apa lagi soojin sedikit kelegaan tercetus di hatinya dalam hati ia benar-benar sangat berterima kasih pada shin ahjuma.

“baiklah,kita coba usul ini kalian berdua bersiaplah sekarang juga kita akan ke rumah sakit” ujar jiwoo pada kyuhyun dan soojin.Kyuhyun menghela nafasnya ia pasrah dengan apa yang akan terjadi, inilah kensekuensi atas perbuatannya

“aigoo pipi mu memerah jin-a, apakah sakit” shin ahjuma membelai pipi soojin penuh sayang, ia sedih melihat keadaan soojin saat ini. Baru saja kesedihannya hilang karna hyemi yang telah setuju untuk pergi berobat ke LN,sekarang ia harus merasakan kesedihan itu lagi karna masalah soojin. Entah lah apakah rasa perhatian dan sayang shin ahjuma akan tetap ada untuk soojin bila ia tahu bahwa kyuhyun orang di persalahkan atas kehamilan soojin adalah namjachingu putrinya sendiri,shin hyemi. terlebih lagi jika ia mengetahui alasan terbesar hyemi tak mau pergi berobat ke LN adalah karna kyuhyun.

Sore itu juga mereka pergi ke rumah sakit, setelah menjalani pemeriksaan mereka semua duduk menunggu hasilnya. Shin ahjuma,jiwoo,soojin dan jino duduk berdekatan,mereka duduk dalam diam tidak ada yang mampu untuk membuka sebuah percakapan sedangkan kyuhyun ia duduk menyendiri diri kursi paling ujung. Jino yang peka akan itu perlahan berjalan mendekati tempat kyuhyun duduk. Terlihat disana kyuhyun menangkupkan kedua tangan di wajahnya.

“hyung….kau pasti lelah” sapa jino sembari menyerahkan sebotol air mineral. Kyuhyun mendongakkan kepalanya

“ahh kau…ne” jawab kyuhyun tersenyum sambil menerima air mineral itu dan meminumnya

“gomawo” ucap kyuhyun tulus setelah menghabiskan air tersebut

“ne hyung….perkenalkan han jino imnida” ujar jino sopan yang masih berdiri di hadapan kyuhyun tersebut, entah mengapa amarahnya seolah hilang pada pria yang sudah jelas-jelas membuat noonanya menderita

“aku tahu…..duduklah” seru kyuhyun tersenyum lagi seraya menepuk-nepuk kursi di sampingnya mempersilahkan duduk namja remaja yang mungkin sebentar lagi akan menjadi adik iparnya. Jino menuruti perkataan kyuhyun ia ikut duduk. Keduanya mengobrol kecil untuk menghilangkan kejenuhan saat ini. Jino tampak nyaman berbicara dengan kyuhyun,mungkin ini karna faktor umur mereka yang hanya terpaut empat tahun itu. Seorang suster keluar dari sebuah ruangan memberi tahu bahwa hasilnya telah keluar. empat di antara mereka yaitu shin ahjuma,jiwoo,soojin dan kyuhyun saling melirik dalam tatapan yang seolah-olah bertanya siapa yang akan masuk ke dalam untuk untuk melihat hasil tes itu dan penjelasan dari dokter. Karna yang tertua disini adalah shin ahjuma jiwoo membuka suara dan mempersilahkan shin ahjuma saja yang masuk ke ruang dokter itu

 

“lebih baik ahjuma saja yang masuk” ujar jiwoo sopan pada wanita paruh baya itu

“baiklah,soojin ikut aku” titah shin ahjuma sambil melangkah dan di ikuti oleh soojin di belakang. Tinggallah ke tiga namja itu di luar dengan perasaan tak tenang.

“agashi berapa umur mu?” tanya sang dokter pada soojin sebab melihat soojin yang mengenakan seragam sekolah itu, ingatkah kalian pagi tadi soojin ke sekolahnya untuk melihat pengumuman kelulusannya. Bayangkanlah bagaimana lusuhnya pakaian itu karna sejak tadi seragam itu melekat di tubuhnya

“19 tahun uisa-nim” jawab soojin . dokter itu mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja dan berdehem kecil seperti seseorang yang tengah bersiap-siap untuk menjelaskan sesuatu.

“nyonya shin selamat putri anda sedang mengandung delapan minggu” terang sang dokter akhirnya. Soojin meremas tepian kursi yang di dudukinya kala mendengar ucapan dokter tersebut. Bukan perasaan bangga, senang ataupun bahagia yang umumnya menghampiri seorang calon ibu sepertinya,ia malah merasakan ngilu yang teramat di relung hatinya. Ia menyesal atas titipan yang di berikan tuhan itu.

“seperti biasa ibu muda seperti mu tidak boleh terlalu memikirkan hal-hal berat, terlebih lagi berdasarkan pengamatan ku nona han soojin adalah tipe orang yang mudah stres jadi mohon perhatikan itu” jelas dokter itu. Shin ahjuma menganggukkan kepalanya mengerti

“gamsahamnida uisa-nim” keduanya pun keluar dari ruangan tersebut yang langsung di sambut oleh tatapan tak sabaran dan penasaran dari ke tiga namja yang telah menanti-nanti mereka dari 15 menit yang lalu

 

“eotthe?” tanya jiwoo

“soojin hamil delapan minggu” jawab shin ahjuma sambil menghela nafas. Jiwoo mengusapkan tangan ke wajahnya lalu mengehentakkan begitu saja tangannya  ke udara. Kyuhyun tidak mengucapkan apa-apa ia hanya merenungi semua itu,tidak jauh berbeda dengan soojin ia juga tak kalah menyesali perbuatannya.

“istirahatlah kita bicarakan lagi besok” seru shin ahjuma, mereka semua pulang dalam kelelahan masing-masing. Benar-benar hari yang berat.

 

Ternyata kyuhyun tidak langsung pulang ke rumahnya, ia mampir ke rumah lee hyukjae temannya. Di tengah-tengah pikirannya yang kacau perasaannya pada hyemi juga terus mendesaknya untuk mencari gadis itu. Kebetulan rumah hyukjae yang sedang tidak dalam keadaan terkunci langsung di buka oleh kyuhyun. Hyukjae yang sedang menyeduh teh di dapur langsung berjalan ke ruang depan untuk melihat siapa yang datang

“eoh kyuhyun ternyata kau”sapa hyukjae  tersenyum sinis

“kau tahu kabar hyemi ?” tanya kyu langsung pada pokok permasalahannya

“kau masih peduli? bukankah kau mengacuhkannya selama dua bulan ini?” sahut hyukjae

“Ya! Hyukjae kenapa sikap mu begini ? tahukah kau apa yang sedang ku ala….” ucap kyu terputus,hampir saja ia menceritakan tentang masalahnya yang menyangkut aib itu

“kau bahkan tak mengangkat telpon ku tadi ! kau tahu aku hanya ingin mengabari mu karna saat itu pesawat hyemi akan segera lepas landas ke paris tapi kau mengabaikan telpon dari ku !!” bentak hyukjae,emosinya pecah.

Selama ini dirinyalah yang mengerti akan hubungan kyuhyun dan hyemi,karna itulah ia sedikit marah dengan sikap kyuhyun yang ragu-ragu dan sedikit egois itu. Kyuhyun terperangah mendengar ucapan hyukjae barusan,ia tidak menyangka ini akan terjadi. Ia baru ingat bahwa setelah menerima telpon dari hyukjae ketika berada di mobil bersama soojin tadi siang ia melempar ponselnya sembarangan di mobil itu karna emosi mendengar hyemi yang akan berangkat hari ini. Mungkin saat hyukjae menelepon,kyuhyun sedang berada di rumah keluarga han hingga ia tak tahu bahwa hyukjae menelponnya. Hyukjae lalu memberikan sebuah surat pada kyuhyun

“hyemi menulis ini karna ia tidak pernah bisa bertemu dengan mu” ujar hyukjae melirik surat itu

Kyuhyun membaca surat itu dengan berurai air mata,ia merasa bersalah karna telah mendiami gadis itu selama dua bulan terakhir ini. Ia selalu menolak ketika hyemi mengajaknya bertemu karna rasa egonya yang tak terima keputusan gadis itu untuk pergi ke LN. Ia meremas surat itu dan hendak berbalik

“kau mau kemana” sergah hyukjae melihat gelagat kyuhyun

“menyusulnya”

“kemana?” tanya hyukjae heran

“tentu saja ke bandara” jawab kyuhyun

“kau gila ? pesawat itu sudah take-off dua jam yang lalu” tanya hyukjae sakartis

“jika ia mencintaiku, ia akan menunggu ku” jawab kyuhyun yang membuat hyukjae melongo tak percaya

setelah itu ia memacu mobilnya ke bandara,lampu merah pun tak di hiraukannya karna yang ada di otaknya hanya hyemi. Kyuhyun menjejalkan kakinya di bandara matanya tak henti-hentinya menginterupsi setiap bagian tempat itu. Di telusurinya tiap sudut bandara namun sia-sia orang yang di carinya tak kunjung tampak. Seperti kata hyukjae pesawat itu telah pergi semenjak 2 jam yang lalu dan tentu saja hyemi juga tidak lagi ada disana. Kenyataan yang di lihatnya kini membuat kyuhyun sadar bahwa hyemi benar-benar telah pergi. Tubuhnya luruh ke lantai setetes air mata mengalir di pipinya , akhirnya ia menangis setelah berusaha keras untuk tegar.

“kau benar-benar meninggalkan ku shin hyemi,tanpa sepatah kata pun” lirihnya di sela-sela tangisnya

Pertahanannya runtuh ia juga seorang manusia biasa yang juga bisa merasakan sakit dan kekecewaan pada dirinya sendiri. Siapa yang tidak akan menangis bila di posisinya kini ? ini sungguh berat memang, tapi di setiap perbuatan selalu di ikuti oleh balasan ? ya inilah balasannya tapi bukankah selalu ada jalan yang di bekali oleh tuhan untuk orang yang bermasalah ? dan namja ini mempercayai hal itu. Ia menegakkan kepalanya menatap langit seakan menantang takdir yang telah di gariskan untuknya, menyongsong hari-hari ke depannya dengan keputusan pasti yang baru saja di pikirkannya beberapa detik lalu. Dalam hati ia telah mengambil sebuah keputusan  terhadap dirinya sendiri

“mianhae hyemi-ah” gumamnya seraya berjalan pergi seraya mengusap air mata yang tadi sempat jatuh

 

Soojin POV   

Fikiran ku kacau,apa yang akan terjadi setelah ini. Aku benar-benar gamang menghadapi hidup ku, setelah kembali ke rumah aku membersihkan tubuh ku. Appa masih tidak mau bicara padaku, apakah karna aku terlihat sangat menjijikkan sekarang ? ahjuma sudah pulang setelah membuatkan makanan. Ia juga terlihat lelah bagaimana tidak seharian ia juga ikut turut menangani masalah ku. Aku membuka pintu kamar ku perlahan , di ruang tengah hanya ada jiwoo oppa. Ku yakin appa masih mengurung diri di kamarnya dan jino sepertinya ia sedang mandi ku rasa. Aku begitu gugup melihat oppa ku, wajah ku rasanya sudah jatuh ke lantai,aku sudah tak punya harga diri di hadapan oppa ku sekali pun.

“o o oppa” aku tak berani ikut duduk aku hanya berdiri di hadapannya. Ji woo oppa sedang berkutat dengan laptopnya. Ia melirik ku sekilas

“waeyo?” tanya nya datar

“apakah oppa marah pada ku?” ada apa dengan diri ku ini, kenapa menanyakan hal itu ? bukankah jawaban itu sudah ku temukan sendiri saat tadi siang jiwoo oppa mengamuk tak terkontrol.aish han soojin paboya!

 

TING TONG

Suara bel menyeruak di seluruh ruangan tanpa di suruh aku langsung membuka pintu. Baru saja pikiran ku sedikit tenang tapi saat ini jantung ku kembali berdetak tak karuan mendapati kyuhyun berdiri di hadapan ku.

“aku ingin bicara dengan oppa mu” ujarnya seraya berlalu begtu saja ke dalam tanpa ku persilahkan. Jiwoo oppa sedikit terkejut saat tahu bahwa kyuhyun kembali kesini. Aku tidak tahu apa tujuan namja ini.

“aku akan memperkenalkan soojin pada ibu ku, sesuai janji ku aku akan segera menikahi nya” ujar kyuhyun pada ji woo oppa. Mata ku  membelalak kaget, aku belum siap untuk itu

“ta tapi” ucap ku takut takut

kyuhyun melirikku dengan tatapan yang sulit di artikan,baru kali ini aku melihat tatapan itu. Akhirnya aku membungkam mulut ku sendiri karna tatapan itu seolah mengisyaratkan ku untuk diam. Yang tak ku mengerti aku malah mengikuti isyaratnya itu. Astaga ada apa dengan ku !

 

“aku salah telah meremehkan mu, baiklah buktikan ucapan mu” ucap jiwoo oppa menyunggingkan lengkungan kecil di sudut bibirnya.Kenapa ia seolah yang paling berhak menentukan jalan hidup ku,itu terlihat karna jiwoo oppa  yang sudah berjalan ke kamarnya tanpa menanyakan terlebih dahulu apakah aku setuju di bawa oleh kyuhyun sekarang atau tidak. Betapa sakitnya hati ku menyaksikan ini, aku seolah boneka yang di gerakkan sesuka hati oleh orang-orang di sekitarku. Di perintah begini begitu tanpa mendengarkan persetujuan dari ku. aku tahu ini juga kesalahan ku namun tidak bisakah aku juga ikut serta dalam menetukan masa depan ku itu? setidaknya beri aku waktu untuk berfikir karna yang akan menjalaninya nanti adalah diri ku sendiri bukan ayah,jiwoo oppa ataupun adik ku. Tanpa tersa air mata ku jatuh,diri ku menangis memikirkan kehidupanku yang akan datang.

“kajja” ajak kyuhyun ia berjalan beberapa langkah di depan ku tanpa mendengar kata ‘ya’ dari ku. Aku mengikutinya dari belakang dengan langkah gontai. Tidak butuh waktu lama kami sampai di kediaman keluarga cho, seorang penjaga rumah datang dan membuka pintu pagar yang menjulang tinggi itu. Aku menelan ludah ku sendiri saat akan melangkahkan kaki di rumah ini

“biar aku yang bicara kau hanya perlu mengiyakan setiap perkataanku,arra?” ia memperingati ku dan tanpa bertanya hendak menggandeng tangan ku namun ku sembunyikan tangan ku di belakang tubuh ku. Tapi namja ini seakan tak mau mengalah ia nekat menarik tangan ku yang jelas-jelas telah ku sembunyikan . Sungguh aku takut dengan reaksi ibu kyuhyun nantinya

 

“eomma aku ingin bicara sesuatu” kyuhyun memulai berbicara pada ibunya

“kau membawa teman mu? Kenapa tidak mempersilahkannya duduk, ibu sudah mengajari mu sopan santun bukan?” jawab ibu kyuhyun namun entah kenapa itu tak bermakna baik,tak ada makna menghargai dari perkataan yang keluar dari mulutnya itu.

“sepertinya yang akan kau bicarakan ini serius,lanjutkanlah” titah ibu kyuhyun setelah matanya menemukan tangan kyuhyun yang menggenggam tangan ku

“lusa aku akan menikah”

“lu lusa ?” batin ku, aku segera menoleh padanya tapi ia tak membalas ia terus menatap lurus pada ibunya. Ya tuhan apa lagi yang akan di lakukan namja ini

Ibu kyuhyun memijat pangkal rambutnya sesaat,ia terlihat sedang mengendalikan emosinya

“jangan bicara yang tidak-tidak” ralat ibu kyuhyun

“aku menghamilinya” ujar kyuhyun lirih. Terasa genggaamannya mengencang di tangan ku kala mengucapkan kata itu

“MWO !!” bentak ibu kyuhyun

“kenapa kau selalu membuat masalah yang akan membuat ku MATI BERDIRI” sambung ibunya itu,aku hanya memejam kan mata ku sesaat sambil menggit bibir bawah ku

“dulu kau berhubungan dengan seorang gadis penyakitan dan sekarang kau datang-datang mengatakan akan menikah, apa yang sebenarnya ada dalam otak mu,huh! kau pikir aku akan merestui ” cecar ibu kyu tak henti-hentinya

“aku kemari bukan untuk meminta restu ibu, aku datang hanya untuk memberi tahu ibu karna aku anak ibu,meskipun aku tahu ibu takkan merestui ku”

 

Astaga! Apa yang di ucapkan namja ini ? berani sekali ia berbicara begitu pada ibunya

PLAKKK

Lagi-lagi kejadian seperti tadi siang terulang, ya kyuhyun mendapatkan sebuah tamparan dari tangan ibunya sendiri. Namun namja ini masih tetap menggenggam erat tangan ku seakan tak ada celah untuk di lepaskannya. Aku menggeliatkan tangan ku dalam genggamannya tetapi ia makin mengencangkan genggamannya pada tangan ku

“kau….! apa yang sudah kau lakukan pada anak ku ?  huh ?” tanya ibu kyuhyun dingin pada ku,tatapan yang sangan tajam ia arahkan padaku,kenapa seolah aku tersangka disini ? aku benar-benar benci keadaan ini,dimana orang kaya selalu mempersalahkan orang lain dan menganggap anaknya sebagai korban. Sebenarnya siapa yang korban disini

“sejak kapan kau menjadikan anak ku pembangkang seperti ini?” pekik ibu kyuhyun makin keras pada ku. Dada ku naik turun menahan emosi yang membuncah di dalam diri ku

“JAWAB AKU !” ibu kyuhyun gusar melihat ku yang terus diam, apa yang harus ku katakan. Bukankah kyuhyun tadi menyuruh ku untuk diam saja.

“IBU CUKUP!” teriak kyuhyun menghentikan aksi intimidasi ibu nya pada ku. kenapa ? kenapa namja ini seolah berubah menjadi malaikat untuk ku di saat seperti ini,ini bukan seperti dirinya

“jangan meletakkan kesalahan padanya,ini salah ku juga” ucap kyuhyun menoleh pada ku, selanjutnya ia mengangkat tangan ku dan tangannya yang berpegangan sedari tadi

“apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab” ujarnya pelan namun pasti, seketika hati ku terenyuh. Inikah kyuhyun yang sebenarnya

“kami pergi dulu” pamit namja ini seraya menarik ku meninggalkan rumah ini,aku hanya mengekorinya. Aku menoleh sebentar ke belakang ku lihat ibu kyuhyun terduduk lemas di kursi yang tadi di dudukinya. Mungkin ia membenci ku

Author POV

Kyuhyun berjalan dengan langkah cepat,soojin kesusahan mengikuti langkah kyuhyun. Sesampainya di depan mobil,kyuhyun tak langsung masuk ke mobil ia berjalan sambil tetap menarik tangan soojin ke sisi mobil yang satunya. Gadis itu risih karna kyuhyun terlalu protektiv padanya sampai-sampai masuk ke mobil kyuhyun mengantarnya sampai ke pintu mobil. Soojin menghempaskan tangan kyuhyun yang entah sudah berapa lama menggenggam tangannya. Ia menatap kyuhyun tajam sekaligus kesal. Kesal ! tentu saja karna namja di depannya itu selalu mengambil keputusan sendiri tanpa bertanya dulu pada dirinya. Gadis itu tak kunjung masuk ke mobil,ingin rasanya saat ini ia memaki-maki kyuhyun sebagai pelampiasan sakit hatinya pada ibu kyuhyun tadi

“masuklah. Aku sudah lelah bertengkar dengan mu”  ujar kyuhyun pelan, ya hari ini begitu melelahkan untuknya tapi perlu di ketahuinya gadis yang bersamanya itu jauh lebih lelah di banding dirinya. Lelah batin dan fisik

Soojin  berusaha mengontrol emosinya,ada baiknya ia diam karna jika membuka mulut yang ada hanya pertentangan ego lagi. Selama di perjalanan tak ada yang berniat untuk memulai percakapan. Keduanya sibuk pada pikiran masing-masing. Mobil tersebut berhenti tepat di depan rumah soojin. Gadis itu turun tanpa mengucapkan sepatah kata pada kyuhyun, kyuhyun mengikuti gadis itu dari belakang, soojin merasakannya

“bukankah kau lelah? Kenapa masih mengikuti ku?” tanya soojin dingin

“aku hanya ingin memastikan pada oppa mu bahwa aku membawa mu pulang dengan baik” jawab kyuhyun, ia terus berjalan tanpa memandang soojin. Gadis itu  tak ambil pusing ia kemudian memencet bel namun tak ada tanda-tanda di dalam ada orang. Ia menyentuh kenop pintu ternyata pintu tak di kunci sama sekali.

“aku pulang” seru soojin namun tak ada jawaban

“appa….jino…jiwoo oppa……..” teriak soojin di ambang pintu. Tetap sama tak ada yang menyahuti dari dalam. Soojin memandang kyuhyun sekilas lalu melirik lagi ke dalam rumah

KRIIIIIIIIING KRIIIIIIIING

Soojin berlari kecil ke arah telepon rumah, ia mengangkatnya. Kyuhyun tak ingin di persalahkan lagi nantinya oleh jiwoo jika terjadi sesuatu pada soojin maka dari itu kyuhyun ikut masuk ke dalam saat soojin mengangkat telepon memperhatikan setiap gerak gerik gadis itu

“yeoboseyo?” sapa soojin mengawali

“noona kau sudah pulang?” terdengar suara yang amat di kenal soojin di seberang sana

“baru saja, jino ini kau?”

“cepatlah ke rumah sakit seoul, appa kritis !” ucap jino yang sukses mengagetkan soojin

“m mwo?”

“noona telponnya ku matikan,aku di panggil hyung” balas jino mengakhiri sambungan itu

Kyuhyun yang melihat perubahan raut wajah soojin langsung mendekat

“ada apa? Siapa yang menelepon?”

“appa ku di rumah sakit”balas soojin singkat, ia lalu berjalan cepat ke luar rumah. Kyuhyun mencegatnya

“biar ku antar”

“tidak perlu” sahut soojin

“bisakah di saat seperti ini kau tidak mempertahankan ego mu? Ayah mu sedang di rumah sakit” ucap kyu tertahan, ia menarik pergelangan soojin hingga tubuh gadis itu berbalik

Dalam hati soojin membenarkan perkataan kyuhyun, ia juga tak mengerti mengapa dirinya masih keras kepala di saat keadaan mendesak seperti sekarang ini. Walaupun ia membenci kyuhyun namun setidaknya ia memang membutuhkan bantuan kyuhyun sekarang. Akhirnya soojin menurut dan mau di antar oleh kyuhyun.

 

TBC

 

Hahaha gimana readers? Bapaknya soojin kenapa yah? Trz ntar oppanya juga bakal baliklagi ke LN, nah nasib soojin gimana?

Kyu,bagaimana tindakan kyuhyun sebagai namja ?#ceileh bahasa lu thor kkkkk- XD

Semuanya terjawab di part 4,oke ! Owh iya,sementara hyemi ga author munculin dulu,biarin dy ngobatin penyakitnya dulu di paris.Di part 4 bakal datang the second namja kyakakakaka dia bias no 1 author lhohh…..ayo tebak siapakah dia? Suaranya merdu lho….wajahnya unyu2 gitu …..PLAK………#bakal jadi saingannya kyu (author buka kartu duluan) 😀

 

 

Gomawo buat admin yang udah bantu publish J

 

 

 

 

published by -Aoi

10 thoughts on “SERIES :: My Life With Destiny And Your Baby [Part 3]

  1. ntah lh ff ini sangat membuatku errrr kesel sedikit sm jino yg membeberkan>___< tp demi keseruan alur aku menyukainya:'v

  2. Kasian soojin bertambah berat masalahnya…Semoga bapaknya soojin ga knpa2…dan ibunya Kyu merestui Kyu dan soojin tuk menikah…

Leave a reply to iea Cancel reply